Malin Kundang Kota

>> 17 Mei 2010

Di Indonesia banyak sekali dongeng2 rakyat yang sangat melegenda.. diantaranya kisah tentang si Malin Kundang, yang durhaka kepada ibunya sehingga dikutuk jadi batu. Bahkan, sewaktu kecil seringkali aku mendengar kata2 Mamaku yang selalu bilang “Ga boleh ngelawan ma orang tua, ntar kuwalat jadi batu kaya Malin Kundang”.

Alkisah, ada seorang Ibu yang membesarkan anak laki2nya seorang diri. Setelah tumbuh besar, si anak merantau dan sukses, ditambah bonus mertua kaya raya dan istri cantik jelita. Sayangnya, ketika Tuhan mentakdirkan pertemuan kembali dengan ibundanya, Si Malin justru malu melihat keadaan ibunya compang camping, dekil dan renta termakan usia. Berbeda sekali dengan kondisi keluarga barunya, yang sehat wal’afiat serta terlihat sangat glamour. Hal ini membuat Malin mengabaikan hati nuraninya, dan tidak mengakui sang ibu tercinta. Dia pura2 tidak mengenal orang yang sudah susah payah mengandungnya 9 bulan lebih, menyusuinya dan membesarkannya sampai dia bisa merantau ke tanah seberang. Sang bunda tertusuk hatinya, sakit melihat darah dagingnya sudah disilaukan oleh harta. Beliau berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk menurunkan azab untuk Malin Kundang, dan doanya ini diijabah oleh-Nya dan setelah tersambar petir, Malin Kundang pun berubah menjadi batu..

Serem yah, meskipun cuma dongeng tapi kisah ini menggambarkan betapa dahsyatnya doa seorang ibu yang terluka. Coba aja qt sebel ma orang, trus berdoa minta orang itu dikutuk. Jangan harap petir langsung nyamber dia, JEGEEEERR!!. Yang ada malah qt jadi keserempet motor, gara2 meleng keasikan ngutuk orang tadi. Hihihi, makanya jangan suka nyumpahin orang. Yang Di Atas pasti kasi balesannya kok, ga perlu repot2 qt doain. Lagian katanya, kalo qt berdoa yang jelek2 untuk orang lain, malaikat juga ndoain hal yang sama persis untuk qt. Nah lhoo, jangan2 doa malaikat yang lebih makbul..

Jadi kebayang2 cerita tentang Malin Kundang karena aku ngeliat orang dengan profil yang sama.. Aku tau ga boleh nge-judge orang lain apalagi ga kenal, tapi menurutku sikapnya emang keterlaluan.

Aku sedang mengantri di salah satu restoran fast food di Jakarta Timur, lagi jam makan siang buset deh.. penuh banget tempatnya. Orang ngantri ampe berdiri2 nunggu tempat duduk kosong. Alhamdulillah, aku uda dapet tempat dan langsung mendaratkan bokongku ke kursinya yang ga empuk. Tapi, lumayanlah, daripada gempor berdiri..


Tiba2 ada cowok yang duduk dekat sekali dengan mejaku, meneriaki seseorang dengan nada tinggi. “Ibu itu gimana sih ? Kok GOBL** banget ?!!“. Spontan semua orang ngeliat cowok tadi dan seluruh keluarganya. Masya Allah, yang dimaki2 itu adalah seorang wanita tua, berjilbab, dengan muka lelah dan baju sederhana.. Tapi entah kenapa wajahnya yang keibuan memancarkan keteduhan. Beliau tampak kikuk, setelah menumpahkan segelas air soda ke baju si cowo. Istri dan anak2nya tampak berpakaian bagus, menunjukkan status sosial mereka. Berbeda sekali dengan ibu itu, walaupun mereka duduk di meja yang sama. Benernya uda ga boleh ngeliatin mereka lagi, karena itu urusan pribadi tapi aku ga bisa berpaling memandangi ibu itu. Rasanya iba sekali melihat beliau..


Rupanya setan sedang menguasai pikiran si cowo, jelas2 banyak orang yang ngeliatin tapi dia ga puas dengan makian sebelumnya saja. “Emang dasar orang kampung, udik! Kampungan, gobl** lagi”.. Si ibu berusaha membersihkan pakaian cowo itu dengan tisu yang langsung ditepis dengan kasar oleh sang anak durhaka, “Udah, ga usah pegang apa2 lagi! Kotor semuanyaa!! Hiiiihhh..”


Aku yakin ga cuma aku yang mengamati keluarga ini, berpuluh2 pasang mata tertarik mengikuti perkembangan dialog heboh ala reality show ini. Aku sempet mikir, jangan2 ada kamera tersembunyi dari kru “Termehek2” neh.. Tapi sayangnya gak, kejadian ini beneran..

Mereka sudah selesai makan, dan sang Ibu dengan lugunya bilang ke cowo itu ingin membungkus makanan mereka karena memang masih banyak sekali yang tersisa. Kontan ini bikin si cowo naik darah, dia membentak “Ngapain sih bungkus2 segala?? Dirumah banyak, itu sisa. Jijik buu !! Jangan ndeso gitu aah.. “. Mungkin ibunya ini pernah mengecap susahnya cari uang, beliau bersikeras bahkan tanpa babibu bilang ke pelayan untuk dibungkusin. Aku bisa melihat urat2 di pipi cowo itu mulai bertonjolan ingin meledak, tapi anehnya dia ga bereaksi apapun..

Begitu selesai dibungkus, ibunya dengan riang menerima dari pelayan dan bilang terima kasih.
Si cowo langsung ngerebut plastik bungkusan tadi, dan melemparnya ke atas meja sehingga isinya berhamburan. “Uda dibilang jijik ya jijik..“ sambil ngeloyor pergi. Istrinya hanya diam saja, menggiring kedua anaknya mengikuti ayah ga bermoral itu tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Sang ibu tampak berkaca2 dan malu sekali karena beliau tau banyak mata memandanginya..

Astaghfirullah, hatiku jadi bertanya2, siapakah ibu yang malang ini.. Pembantunyakah? Tantenyakah? Mertuanyakah? Ibunyakah? Apapun peran perempuan tersebut dalam kehidupan si cowo, aku tetep ngerasa bahwa beliau ga berhak diperlakukan seperti itu, qt ga boleh memaki2 siapapun apalagi orang yang lebih tua.. Mentang2 cowo itu kaya, berpendidikan, bajunya bagus, sepatunya mahal langsung ngerasa jadi dewa, bisa berbuat apa saja. Rasanya pengen aku tonjok tuh orang. Bener2 Malin Kundang versi kota metropolitan.. Seandainya sang ibu mengutuk cowo itu, kayanya bakal ada patung dari batu bercokol di restoran tersebut. Cuma kali ini patung itu ga pake baju daerah khas Minang tapi pake kaos merk Tommy Hilfiger, sepatu keds Reebok dan bawa HP..

Harta dan kekayaan memang bisa bikin orang lupa asal usulnya. Percuma qt sombong2 sekarang, ntar mati juga ga bawa apa2.. Aku langsung inget dengan perlakuanku pada Mamaku yang kadang2 kurang baik. Apalagi sekarang Mamaku sudah tiada, ga ada satupun hal di dunia yang bisa menebus dosa2ku kepada beliau. Semoga Allah mengampuni kesalahan kedua orang tuaku, dan kesalahan2ku pada orang tuaku.. Amin..

0 komentar:

Posting Ter-Gress

Komentar Ter-Gress

Kategori

binatang (3) ga penting (15) imajinasi (4) lucu2-an (6) renungan (14) resensi (6) tegang (2) tips (4)

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP