Khusyuk

>> 11 Januari 2010

Duuh.. susahnya hati dan otak ini diajak khusyuk. Begitu mulai sholat “Allahu akbar..” langsung terlintas berbagai pikiran di benakku, tiba2 ngeeng.. ”Motor brisik amat di jalan”, tes..tes..tes.. “Waduuh ujan ni mana belum angkat jemuran!”, ayo fokus..fokus... Setelah berhasil menyelesaikan Al-Fatihah dan surat Al-Zalzalah, tiba2 kepikiran “Tadi naro ATM dimana ya?” Ya Allah, fokus.. fokus..! Aku baca “Allahu Akbar” untuk rukuk, aku masi tanpa sadar mengingat2 “Baca komik tadi nyampe mana ya?” Hihihi.. Sampai dengan menjelang akhir sholat, aku berjuang melawan ketidakkonsentrasianku.. Tibalah saatnya diucapkan “Assalamu’alaikum warrahmatullah..”

Astaghfirullahal’adzim.. Ya Allah, jangan jadikan aku hamba-Mu yang lalai dalam sholat”. Meskipun sepele tapi sebenernya kejadian tadi sudah terhitung lalai. Aku takut banget kalo ternyata ntar di akhirat, catatan sholatku NOL besar gara2 aku ga konsen. Makanya aku mencoba berdiskusi dengan teman2, guru ngaji, orangtua atau baca buku2 supaya tau gimana caranya biar qt khusyuk.

Sebenernya khusyuk itu apa sih? Kalo menurut pendapatku, khusyuk berarti meresapi atau menjiwai perbuatan atau ucapan yang dilakukan dengan penuh konsentrasi. Fokus secara total, ga pecah konsentrasinya dengan pikiran2 lain.. Jujur aja, buat aku itu sulit banget. Kata orang kalo makin dewasa harusnya sholat itu tambah khusyuk. Tapi yang terjadi dalam hidupku malah aneh, waktu kecil dulu ga khusyuk gara2 ga apal surat2nya, makin remaja tambah ga khusyuk gara2 kepikiran pengen maen ato nonton TV terus, makin tua makin parah ga khusyuknya gara2 banyak urusan. Xixixi.., trus kapan dong khusyuknya?

Makin aku mencari tau, aku semakin ngerti bahwa aku ga sendirian. Hampir semua orang mengalami apa yang aku alami. Cuma mungkin kadarnya aja beda2. Katanya, itu namanya godaan setan. Setan kan ga pernah tidur, 24 jam siaga nggangguin qt. Terutama saat2 qt beribadah.

Teringat kisah di buku karya Agus Mustofa yang berjudul “Pusaran Energi Ka’bah” tentang seorang ulama dan setan. Pada suatu hari, seorang ulama melakukan sholat berjama’ah dengan para sahabatnya. Usai sholat, ada sahabat yang masih melanjutkan dengan sholat2 sunnah, dan ada juga yang berbaring melepas lelah sambil tidur2an di masjid.

Tiba2 ulama itu melihat setan masuk ke dalam masjid. Apa yang dilakukan setan itu? Ternyata, dia mencoba mengganggu orang yang sedang sholat. Kemudian, sang ulama tersebut menangkap setan tadi. Dikumpulkan beberapa sahabatnya, dan menjelaskan bahwa ada setan yang tertangkap karena sedang mengganggu sahabat yang sedang sholat. Di hadapan para sahabat, sang ulama bertanya kepada setan : “Kenapa kamu mengganggu orang yang sedang sholat? Kenapa membiarkan orang yang sedang tidur? Bukankah kamu takut dengan bacaan2 sholat?

Jawaban si setan sungguh di luar dugaan. Ia mengatakan : “Aku takut mengganggu orang yang tertidur, karena orang tersebut hatinya sedang berdzikir kepada Allah. Sedangkan orang yang sholat hatinya malah tidak khusyuk. Bahkan teringat segala macam aktivitas keduniaannya..“

Dari cerita ini aku ngambil kesimpulan bahwa bobo itu selain enak juga bisa ngusir setan. Jadi kalo ada orang kesurupan disuruh bobo aja. Hwakakak. Ga deeng.. Kesimpulan yang aku dapet, benernya hati qt tiap saat berdzikir memuji Allah, sayangnya karena manusia itu dipenuhi hawa nafsu jadi kadang otak sibuk mikir yang aneh2, hati qt ikut kebawa lalai mengingat Allah.

Selama ini, aku selalu nerima informasi dari Al-Qur-an, dari buku2, dari ceramah2 bahwa seluruh benda mati maupun hidup semuanya berdzikir pada Allah dengan khusyuk. Lantas aku jadi pengen tau, gimana si cara berdzikirnya makhluk2 Allah selain qt ?

Kalo ada hal yang menggelitik rasa ingin tauku, aku jadi suka bertanya2 pada orang yang aku anggep tau. Aku penasaran banget, karena jawabannya ga ada yang memuaskan aku. Aku justru dianggep memelihara pikiran2 berbahaya, mempertanyakan ayat2 Allah. “Wah, kalo itu aliran sufi, kamu belum nyampe!”, “Qt itu harus percaya pada Al’Qur’an, kalo Al-Qur’an bilang gitu ya kamu terima aja. Ngapain ditanya2in segala! Kamu mau bikin aliran sesat?”.

Astaghfirullah, padahal ga ada terbersit sedikitpun aku ragu dengan kitab suci agamaku. Justru aku pengen tau karena aku berharap dengan mengerti dzikir2 makhluk yang lain, aku bisa selalu teringat pada Allah. Misal ngeliat laba2 rumah yang kakinya panjang2 nan lencir lagi senam naik turun, ternyata dia lagi berdzikir. “Laba2 aja lagi berdzikir aku malah belum.. Subhanallah”. Mungkin kalo nyamuk lagi bunyi “Ngiing..” ternyata dia lagi berdzikir, aku jadi ga gemes2 amat buat nepok tubuh mungil mereka. Hehe.. Maksudku, karena aku manusia biasa yang sering lupa.. mungkin dengan mengetahui dzikir mereka bisa selalu mengingatkanku akan Allah dalam rangka mencapai khusyuk.

Bertahun2 aku mencari jawabannya, and you know what? Allah sendiri yang ngasi jawabannya.. Suatu hari aku ngaji sampe dengan QS. Al-Israa’ : 44 yang artinya :
“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada satu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun“.


Tiba2 ada secercah cahaya di otakku yang bebal ini, bahwa semesta alam ini tiap saat tiap detik sedang memuji Allah tapi aku ga bakal bisa ngerti tasbih mereka, karena Allah sayang ma aku. Bayangin aja, kalo aku bisa denger, bisa ngerti bahasa yang mereka pake.. Apa ga serem tuh tiap hari denger suara bergemuruh “Subhanallah..Subhanallah“ ga brenti2 sepanjang hari? Aku pasti jadi ga tenang, mungkin aku malah ketakutan ngeliat anjing, kucing, harimau, ular semua lagi nengok ke aku bilang “Subhanallah..Subhanallah“.

Itu bayangan ala kartun yang ada di kepalaku sampai aku ngaji lagi mbaca QS. An Nuur : 41, yang artinya :
“Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi, dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing2 telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan“.

Rasanya kaya badan disengat listrik, sampe aer mataku ngalir. Selama ini aku ngaji sambil baca artinya tapi ga pernah berusaha memahami apa yang dimaksud Allah. Berkat pencerahan dari Allah, aku baru tahu bahwa semua punya cara untuk sembahyang dan bertasbih kepada Allah, bahkan Allah sedikit kasi bocoran bahwa burung yang mengembangkan sayapnya juga sedang bertasbih.

Ya Allah, itu jawaban yang aku cari selama ini.. Aku ga perlu ngerti mendetil metode mereka bertasbih, tapi aku bisa berasumsi bahwa seluruh tingkah laku makhluk Allah semuanya sedang menunjukkan bahwa mereka memuji-Nya. Dengan berjalan sesuai sunatullah (ketentuan Allah), mereka telah berdzikir. Jantung qt berdenyut, sedang bertasbih. Darah qt ngalir, sedang bertasbih. Ulat bulu makan daun, sedang bertasbih. Angin bertiup, juga sedang bertasbih. Tiba2 semuanya jadi begitu jelas dimataku. Aku jadi malu sendiri, manusia yang derajatnya lebih tinggi malah justru sering lupa mengingat Allah..

Kata Pak Agus Mustofa dalam bukunya, "Jiwa manusia telah terkungkung dalam badan kemanusiaan yang terbatas dan berkutub dua, yaitu : ‘kemuliaan’ dan ‘hawa nafsu’. Kalo kesadaran qt meningkat, qt menuju ke ‘kemuliaan’, kalo kesadaran menurun qt merosot ke ‘hawa nafsu’".

Aku agak lama mencernanya, karena otakku minimalis. Bahasanya tingkat tinggi siy. Hehe.. Intinya mungkin gini, emang wajar kalo manusia terkadang ga khusyuk 100% karena memang qt ditakdirkan berjuang melawan hawa nafsu. Ada kalanya qt kalah, ada kalanya qt menang. Tapi yang penting gimana usaha qt kembali ke kekhusyukan qt sehingga qt bisa terus ‘stay on track’..

Menjaga lingkungan jadi kondusif buat aku sangat mbantu biar khusyuk (meskipun tetep ga bisa full konsen juga siy..) misalnya matiin suara TV ato HP, pake mukena dan sajadah yang bersih, tempat sholat dijaga selalu bersih, mencoba memahami bacaan sholat biarpun cuma dikit2 tapi penting, nyelesein semua urusan qt sebelum waktu adzan, ga nunda2 waktu sholat, ngusahain selalu sholat berjamaah biar qt konsen ndengerin suara imam, dan yang pasti selalu berdoa supaya Allah berkenan menjaga qt agar tetap khusyuk.

Menurutku, sebenarnya manusia yang khusyuk bukan dilihat dari seberapa lama dia sholat dan bersujud, seberapa panjang dan bagus bacaan sholatnya, seberapa sering dia menangis tersedu sedan di akhir sholat tapi apakah setelah sholat dia menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.. Tapi ini cuma pendapat ngasal hasil pemikiran dari seorang yang berotak cupet, what about you?

2 komentar:

Unknown 2:05 PM, Januari 13, 2010  

setujuu.akyu kan ponakanmyu yang nurut,qeqeqe..

krucil 12:46 PM, Januari 15, 2010  

like this (jempol diangkat)....:-)

Posting Ter-Gress

Komentar Ter-Gress

Kategori

binatang (3) ga penting (15) imajinasi (4) lucu2-an (6) renungan (14) resensi (6) tegang (2) tips (4)

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP